Pernahkah Anda merasa seluruh kerja keras tim musnah dalam sekejap setelah mengetahui bahwa penawaran tender Anda dinyatakan tidak lolos? Kegagalan dalam proses tender memang bisa menjadi pukulan telak bagi perusahaan, terlebih ketika proses yang dilalui sudah sangat panjang dan menguras sumber daya. Namun, satu hal yang perlu diingat: kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Artikel ini hadir sebagai bentuk refleksi dan motivasi, sekaligus sebagai panduan untuk menjadikan kegagalan sebagai langkah awal menuju perbaikan dan kemenangan di masa depan. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana kegagalan dapat menjadi jembatan menuju keberhasilan, khususnya dalam dunia pengadaan barang dan jasa.
Kegagalan dalam Tender: Konteks dan Fakta Lapangan
Proses tender bukan sekadar mengajukan harga dan dokumen. Ia adalah kombinasi antara strategi, ketelitian, dan pemahaman mendalam terhadap regulasi. Sayangnya, banyak perusahaan tersandung karena kesalahan administratif kecil, ketidaksesuaian spesifikasi, atau bahkan karena kurangnya evaluasi terhadap dokumen pengadaan.
Menurut data dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), sekitar 27% kegagalan tender disebabkan oleh kelalaian dalam memenuhi persyaratan dokumen teknis dan administratif. Ini menunjukkan bahwa bukan kualitas barang atau jasa yang menjadi faktor utama kegagalan, melainkan proses dan pendekatan yang digunakan.
Mengubah Kegagalan Menjadi Solusi
Berikut beberapa langkah konkret yang dapat diambil pasca kegagalan tender:
a. Lakukan Evaluasi Internal
Tinjau seluruh proses mulai dari tahap penyusunan dokumen hingga pengiriman. Identifikasi bagian mana yang menjadi titik lemah.
b. Bandingkan dengan Tender Pemenang
Jika tersedia, pelajari dokumen dari peserta yang lolos. Ini akan memberikan perspektif objektif mengenai kekuatan dan kelemahan Anda.
c. Perkuat Tim Tender
Investasi pada pelatihan, tools tender management, serta update regulasi LKPP/SIPlah adalah bentuk pencegahan kegagalan di masa depan.
d. Bangun Bank Dokumen
Dokumen template yang tersusun rapi dan terdokumentasi dengan baik akan mempercepat dan mempermudah proses administrasi pada tender selanjutnya.
PT Artha Reforma Solusi (ARTHARES)
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengadaan dan solusi teknologi, ARTHARES juga pernah mengalami tantangan dalam proses tender. Salah satu kegagalan terjadi saat mengikuti tender digitalisasi sekolah berbasis SIPlah.
Setelah melakukan audit internal, ditemukan bahwa kegagalan terjadi bukan karena kualitas layanan, namun karena kurangnya kelengkapan dokumen ISO yang saat itu belum diperbarui.
Langkah selanjutnya:
- Dalam waktu 3 bulan, ARTHARES kembali mengikuti tender serupa dan berhasil lolos dengan nilai evaluasi tertinggi.
- Tim compliance segera melakukan update sertifikasi dan pelatihan internal.
- Dibentuk satuan tugas khusus untuk menangani dokumen tender.
Melihat Lebih Dalam
Mampu bertahan setelah kegagalan adalah satu hal. Namun mampu belajar dan tumbuh darinya adalah pencapaian yang sesungguhnya. Kegagalan tender memberi sinyal bahwa ada yang perlu dibenahi. Bisa jadi dari sisi administratif, kualitas teknis, hingga strategi penawaran.
Ajukan pertanyaan berikut:
- Apakah kita terlalu cepat menyimpulkan tanpa membaca detail dokumen tender?
- Sudahkah tim memiliki pemahaman yang merata soal regulasi terbaru?
- Apakah sistem pengarsipan dokumen kita sudah rapi dan terintegrasi?
Langkah-langkah reflektif inilah yang akan membuat organisasi lebih tangguh dan siap menghadapi kompetisi berikutnya.
Kesimpulan
Gagal tender bukanlah sebuah kegagalan total, melainkan momen penting untuk mengukur kesiapan dan kompetensi organisasi. Justru dari sinilah proses pembelajaran dimulai.
🌟 Poin Penting:
- Evaluasi internal = kunci utama.
- Perkuat tim dan sistem.
- Gunakan kegagalan sebagai benchmark perbaikan.
Bagikan artikel ini jika Anda merasa rekan kerja atau kolega Anda juga sedang berjuang dengan proses tender yang belum membuahkan hasil. Jangan lupa tinggalkan komentar di bawah untuk berbagi pengalaman dan tips Anda!
Terima kasih telah membaca sampai akhir!
Jika Anda tertarik untuk memperdalam topik ini, silakan jelajahi artikel lain di blog kami seputar pengadaan, strategi bisnis, dan digitalisasi organisasi.
